Kamis, 22 April 2010

KEWIRAUSAHAAN

PENDAHULUAN:
Wirausaha adalah seseorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya
system ekonomi perusahaaan yang bebas. Karir kewirausahaan dapat mendukung
kesejahteraan masyarakat, menghasilkan imbalan financial yang nyata. Wirausaha di
berbagai industry membantu perekonomian dengan menyediakan pekerjaan dan
memproduksi barang dan jasa bagi konsumen dalam negeri maupun di luar negeri.
Meskipun perusahaan raksasa menarik perhatian banyak publik akan tetapi bisnis kecil
dan kegiatan kewirauasahaannya setidaknya memberikan andil nyata bagi
kehidupan sosial dan perekonomian dunia.
IMBALAN DALAM WIRAUSAHA
Tiap orang tertarik kepada kewirausahaan kerena berbagai imbalan yang dapat
dikelompokkan dalam tiga kategori dasar : Laba, Kebebasan, dan kepuasan dalam
menjalani hidup.
Gbr 1. Imbalan Bagi Wirausaha
IMBALAN BERUPA LABA
Imbalan Laba Imbalan Kebebasan Imbalan Menjalani
Hid
Imbalan
Wirausaha mengharapkan hasil yang tidak hanya mengganti kerugian waktu dan
uang yang diinvestasikan tetapi juga memberikan imbalan yang pantas bagi resiko
dan inisiatif yang mereka ambil dalam mengoperasikan bisnis mereka sendiri. Dengan
demikian imbalan berupa laba merupakan motofasi yang kuat bagi wirausaha
tertentu.
Laba adalah salah satu cara dalam mempertahankan nilai perusahaan. Beberapa
wirausaha mungkin mengambil laba bagi dirinya sendiri atau membagikan laba
tersebut, tetapi kebanyakan wirausaha puas dengan laba yang pantas.
IMBALAN KEBEBASAN
Kebebasan untuk menjalankan perusahaannya merupakan imbalan lain bagi seorang
wirausaha. Hasil survey dalam bisnis berskala kecil tahun 1991 menunjukkan bahwa
38% dari orang-orang yang meninggalkan pekerjaan nya di perusahaan lain karena
mereka ingin menjadi bos atas perusahaan sendiri. Beberapa wirasuaha
menggunakan kebebasannya untuk menyusun kehidupan dan perilaku kerja
peibadnya secara fleksibel. Kenyataannya banyak wirausaha tidak mengutamakan
fleksibiltas disatu sisi saja. Akan tetapi wirausaha menghargai kebebasan dalam karir
kewirausahaan, seperti mengerjakan urusan mereka dengan cara sendiri, memungut
laba sendiri dan mengatur jadwal sendiri.
IMBALAN BERUPA KEPUASAN DALAM MENJALANI HIDUP
Wirausaha sering menyatakan kepuasan yang mereka dapatkan dalam menjalankan
bisnisnya sendiri. Pekerjaan yang mereka lakukan memberikan kenikmatan yang
berasal dari kebebasan dan kenikmatan ini merefleksikan pemenuhan kerja pribadi
pemilik pada barang dan jasa perusahaan. Banyak perusahaan yang dikelolah oleh
wirausaha tumbuh menjadai besar akan tetapi ada juga yang relative tetap berskala
kecil.
TANTANGAN BERWIRAUSAHA
Meskipun imbalan dalam berwirasuaha menggiurkan, tapi ada juga biaya yang
berhubungan dengan kepemilikan bisnis tersebut. Memulai dan mengoperasikan bisnis
sendiri membutuhkan kerja keras, menyita banyak waktu dan membutuhkan kekuatan
emosi. Kemungkinan gagal dalam bisnis adalah ancaman yang selalu ada bagi
wirausaha, tidak ada jaminan kesuksesan. Wirausaha harus menerima berbagai resiko
berhubungan dengan kegagalan bisnis. Tantangan berupa kerja keras, tekanan
emosional, dan risiko meminta tingkat komitmen dan pengorbanan jika kita
mengharapkan mendapatkan imbalan.
KARAKTERISITK WIRAUSAHA
Sikap dan Perilaku sangat dipengaruhi oleh sifat dan watak yang dimiliki oleh
seseorang. Sifat dan watak yang baik, berorientasi pada kemajuan dan positif
merupakan sifat dan watak yang dibutuhkan oleh seorang wirausahawan agar
wirausahawan tersebut dapat maju/sukses.
Gooffrey G. Meredith (1996; 5-6) mengemungkakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan
seperti berikut :
Ciri-Ciri Watak
1. Percaya Diri
2. Berorientasikan tugas dan
hasil.
3. Pengambil Resiko.
4. Kepemimpinan.
1. Keyakinan, kemandirian, individualitas,
optimisme.
2. Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada
laba, memiliki ketekunan dan ketabahan,
memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras,
energik dan emiliki inisiatif.
3. Memiliki kemampuan mengambil resiko dan
suka pada tantangan.
4. Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat
bergaul dengan orang lain dan suka terhadap
5. Keorisinilan.
6. Berorientasi ke masa
depan.
7. Jujur dan tekun
saran dan kritik yang membangun.
5. Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel,
serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
6. Persepsi dan memiliki cara pandang/ cara pikir
yang berorientasi pada masa depan
7. Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan
kerja
Pendapat lain M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993; 6-7 ) mengemungkakan
delapan karakteristik yang meliputi :
1. Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya.
2. Lebih memilih risiko yang moderat.
3. Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil
4. Selalu menghendaki umpan balik yang segera
5. Berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan
6. Memiliki semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi
masa depan yang lebih baik .
7. Memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan
nilai tambah
8. Selalu menilai prestasi dengan uang.
Wirausaha selalu komitmen dalam melakukan tugasnya sampai berhasil. Ia
tidak setengah-setengah dalam melakukan pekerjaannya. Ia berani mengambil resiko
terhadap pekerjaannya karena sudah diperhitungkan artinya risiko yang di ambil tidak
terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi risiko yang didukung
oleh komitmen yang kuat, mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari
peluang sampai ada hasil. Hasil-hasil ini harus nyata/jelas dan objektif dan merupakan
umpan balik bagi kelancaran kegiatannya. Dengan semangat optimis yang tingggi
karena ada hasil yang diperoleh, maka uang selalu dikelolah secara proaktif dan
dipandang sebagai sumber daya.
Dalam mencapai keberhasilannya, seorang wirausaha memiliki ciri-ciri
tertentu pula. Dalam Enterpreneurship and Small Enterprise Development Report (1986)
yang dikutip oleh M. Scarborough dan Thomas W. immerer 1993;5) dikemungkinan
beberapa karakteristik kewirausahaan yang berhasil, diantaranya memiliki ciri-ciri :
1. Proaktif, yaitu berinisiatif dan tegas
2. Berorientasi pada prestasi, yang tercermin dalam padangan dan bertindak
terhadap peluang, orientasi efisiensi, mengutamakan kualitas pekerjaan,
berencana, dan mengutamakan monitoring
3. Komitmen kepada orang lain, misalnya dalam mengadakan kontrak dan hubungan
bisnis
Berpikir Kreatif dalam Kewirausahaan
Menurut Zimmererr (1996) untuk mengembangkan ketramplan berfikir, seseorang
menggunakan otak sebelah kanan. Sedangkan untuk belajar mengembangkan
ketrampilan berpikir digunakan otak sebelah kiri, cirri-cirinya :
• Selalu bertanya : Apa ada cara yang lebih baik?
• Selalu menantang kebiasaan, tradisi dan kebiasaan rutin
• Mencoba untuk melihat masalah dari perspektif yang berbeda
• Menyadari kemungkinan banyak jawaban ketimbang satu jawaban
yang benar
• Melihat kegagalan dan kesalahan sebagai jalan untuk mencapai sukses
• Mengkorelasikan ide-ide yang masih samar terhadap masalah untuk
menghasilkan pemecahan inovasi
• Memiliki ketrampilan helicopter yaitu kemampuan untuk bangkit di atas
kebiasaan rutin dan melihat permasalahan dari perspektif yang lebih luas
kemudian memfokuskannnya pada kebutuhan untuk berubah.

Artikel Sales

Sales of New Homes Jump 13% in October
By Sandra Fleishman
Sales of new homes unexpectedly catapulted 13 percent last month over
September's rate, a monthly increase not seen in a dozen years, according
to a government report released yesterday.
The rise in new-home sales, to a 1.42 million annual rate in October from
1.26 million in September, baffled some analysts. The confusion sprang
partly from a report released Monday by the National Association of
Realtors that said existing-home sales fell more than expected in October.
The report said the available inventory rose to the highest level in almost
20 years, signaling that the housing boom has probably ended.
The unexpected burst of activity in sales of new homes, particularly a 47
percent rise in sales in the West, could be an error in reporting, some
experts said, noting that monthly new-home statistics are volatile and
often subject to revisions. Others speculated that it could reflect a "last
hurrah" for the market.
"It's a much stronger number than we expected. We were expecting around
1.2 million homes. I'm still trying to figure it out myself," said Nick
Buss, senior vice president for PNC Real Estate Finance. "You're probably
seeing a little bit of it from the fence sitters jumping into the market,
in anticipation that mortgage rates could go up. Or it could be that people
are reacting to deals being offered; home builders last month put out a lot
of incentives."
Mark Zandi, chief economist of Moody's Economy.com, said a more telling
indicator of the coming slowdown is "the rising record number of new homes
for sale. He said, "Some of this is for homes that have yet to begin
construction, but increasingly it's for homes that are under construction
and are completed."
New-home sales rose 43 percent in the Northeast, according to government's
report. The South, which includes the Washington area, reported an increase
of 1.9 percent over September, while the Midwest reported a drop of 9.5
percent.
David Seiders, chief economist for the National Association of Home
Builders, said his reaction was "surprise and a healthy degree of
skepticism." He and others particularly questioned the gain in the West.
"You could possibly argue that because the interest rates started to go up
in September that you got an avalanche of these fence-sitters . . . into a
buying mode," Seiders said. But, he said, "it's also likely that today's
report overstates the true pace of home sales because of well-known
statistical deficiencies."
David Lereah, chief economist for the National Association of Realtors,
said: "I think it's mostly an error. The new-home sales report has got a
reputation for always having big revisions. . . . Even if it's up only 3
percent instead of 13 [percent], I'm still a little confused how that could
be."

" Artikel Sales Manajemen "

Internet Dampak terhadap Proses Pembelian Pelanggan Ritel's
Internet telah mengubah wajah penjualan ritel. Pelanggan dapat mencari informasi dan mengevaluasi alternatif on-line. Dalam proses penjualan toko ritel, dalam banyak organisasi gagal beradaptasi dengan konsumen daya yang meningkat asekarang.
Semua penjualan ritel orang pada suatu waktu akan diajarkan proses penjualan.
Proses penjualan dan tujuan dari setiap langkah akan terlihat seperti:

Langkah Pertama:
Perencanaan dan Persiapan. Pastikan Anda memiliki semua dan memahami informasi tersebut untuk membuat penjualan
Langkah Dua: Membuka Jual.
Membangun hubungan orang-orang dan resistensi kerusakan
Langkah Tiga:
Menyelidiki. Tentukan apa dan mengapa dan membangun kepercayaan
Langkah Empat: Demonstrasi.
- Menetapkan nilai barang dan membuat keinginan
Langkah Kelima: Tutup Trial - penjualan pada item primer dan mengidentifikasi apa lagi kebutuhan pelanggan untuk melakukan pembelian
Langkah Enam:
Penanganan Keberatan. –
- Untuk menentukan alasan sebenarnya bagi pelanggan tidak membeli, mengidentifikasi cara untuk menambah nilai lebih dan membangun kepercayaan
Langkah Tujuh: Penutup Jual.
- Meningkatkan rasio penutupan dan produktivitas secara keseluruhan
Langkah Delapan: Tindak Lanjut.
- Membangun hubungan dengan pelanggan - membuat kata positif 'dari mulut ke mulut'
Menciptakan lingkungan di mana penjualan orang dapat belajar dan praktek proses penjualan dengan umpan balik langsung pada bagian dari proses yang mereka lakukan dengan baik dan bagian-bagian yang mereka tidak melakukannya dengan baik memiliki dampak positif pada tim penjualan yang paling.
Namun, untuk mencapai potensi penjualan kami, memiliki proses penjualan baik dilakukan saat ini tidak cukup.
proses pembelian Pelanggan telah berubah. Atau lebih tepatnya, saluran melalui mana pelanggan melaksanakan unsur-unsur proses pembelian mereka telah berubah.
Ritel pelanggan yang membeli formulir ini proses berikut:

Langkah Satu: Butuh pengakuan atau kesadaran masalah. Sebagai contoh, saya merenovasi dapur dan perlu melihat apa yang di sekitar jalan oven, kompor dan memasak puncak
Langkah Kedua: Cari Informasi. Sebagai contoh, saya tidak terlalu yakin apa yang saya inginkan. I'm not Saya tidak yakin jika saya menginginkan semua dalam satu kompor, atau oven terpisah dan masak-top
Langkah Tiga: Evaluasi alternatif. Sebagai contoh, Ilvie adalah nama merek terkenal tapi berapa banyak yang akan yang saya ingin biaya? Apa yang termasuk dalam harga itu? Siapa yang memiliki harga terbaik? Apakah ada garansi diperpanjang? Dapatkah saya mendapatkan paket?
Langkah Empat: Buatlah pembelian Sebagai contoh, saya bisa mendapatkan unit yang sama di salah satu pesaing, dan mereka akan memberikan garansi diperpanjang, apa yang bisa Anda tawarkan?
Langkah Kelima: Post pembelian evaluasi. Sebagai contoh, Saya senang dengan apa yang saya miliki, disampaikan dan diinstal pada waktu dan bekerja sebagai aku berharap Aku akan kembali ke tempat yang sama dan merekomendasikan kepada orang lain.
Sebelum dan setelah langkah keempat, pelanggan membutuhkan banyak informasi. The more involved Semakin mereka yang terlibat dalam penjualan, semakin banyak informasi yang mereka butuhkan.
Sebelum ke internet, saluran penjualan barang dikendalikan tidak hanya rantai distribusi fisik tetapi juga rantai distribusi informasi. The media informasi termasuk brosur, selebaran, poster, iklan dan dari mulut ke mulut yang langsung mengendalikan atau sangat dipengaruhi oleh organisasi penjualan.
Sejak munculnya internet, barang terbuat dari paket data dapat dikirim melalui internet sementara barang-barang fisik masih harus disampaikan melalui fisik di bawah kendali penjual. Namun, komponen informasi tidak hanya disampaikan melalui internet, tetapi kontrol tidak lagi dengan penjual.
Web blog termasuk 2,0 teknologi, wiki dan jaringan sosial semakin memberikan kemerdekaan untuk mengontrol arus informasi. Ratusan review produk dengan mudah tersedia pada produk dari buku ke mobil. Orang-orang menulis tentang pengalaman mereka tanpa rasa takut atau bantuan.
Organisasi dapat mempengaruhi apa yang dikatakan oleh posting blog mereka sendiri tetapi harus berhati-hati untuk tidak terdengar seperti yang lain on-line brosur.. Internet-savvy konsumen memilih pemasaran licin blog pada pandangan pertama.
Bangunan atau berkontribusi secara terbuka ke wiki atau blog tentang produk dan jasa yang mereka jual kepada organisasi yang paling menakutkan. Namun, satu tersangka bahwa organisasi pertama yang harus dilakukan secara efektif akan menuai keuntungan membangun kepercayaan di luar proses penjualan di toko.
Peningkatan penggunaan Web 2.0 tools juga memaksa perubahan-toko penekanan dalam proses penjualan.
Misalnya, sekarang perlu persiapan termasuk meninjau apa yang dikatakan di web tentang produk yang mereka jual. Memorising harga, fitur, keuntungan dan manfaat tidak cukup.