Setelah berselang tiga hari dari hari raya Idul Fitri 1428H, saya dan ketiga teman saya yaitu, Draga, Ian, dan Ryo memutuskan untuk pergi berlibur ke
Kami harus berjalan sejauh 8 KM, karena tidak terdapat satupun kendaraan umum yang beroprasi, dan penginapannya pun hanya berada di daerah Lembang, yaitu Maribaya. Perjalanan terasa sangat lelah karena terdapat dakian yang harus kami lewati. Akan tetapi cepat terobati karena keadaan alam yang sangat indah dan udara yang masih sangat bersih dan segar yang terhirup. Setelah sampai ditempat penginapan, karena harga penginapan disana cukup mahal, kami terpaksa harus menyewa penginapan yang cukup dibilang biasa-biasa saja. Waktu istirahatnya saja harus berganti-gantian, karena hanya terdapat satu tempat tidur. Udara disekitar penginapan pun terasa sangat dingin karena berlokasi ditengah-tengah bukit. Disana kami tidak ada yang mandi, karena airnya saja sangat dingin seperti batu es yang baru mencair. Akan tetapi disana terdapat juga kolam air panas yang berada tepat dibawah penginapan yang kami tempati. Dan malamnya kami langsung berendam disana sambil menikmati segelas kopi panas yang terasa sangat nikmat.
Keesokan harinya pun kami bangun pagi-pagi, karena perut sudah terasa sangat lapar kami bergegas untuk mencari makanan. Ditengah perjalanan kami dikejutkan dengan adanya seekor anak monyet yang tiba-tiba saja datang dari semak-semak dan langsung mencengkram salah satu badan teman saya yaitu Ryo, dengan wajah penuh ketakutan, teman saya berusaha untuk lari dan menghindar mencoba untuk melepaskannya, akan tetapi anak monyet itu masih saja mencengkram badan teman saya dan teman saya Draga pun berkata, mungkin wajah Ryo mirip dengan induknya, makanya anak monyet itu tidak mau melepaskannya, dan mengira Ryo adalah induknya. Kami pun turut membantu melepaskannya, dan anak monyet akhirnya pergi sambil di iringi dengan suara ejekan dan tawaan dari saya dan teman-teman saya.
Sesampainya dirumah makan kami disambut dengan hidangan-hidangan khas yang enak dan nikmat, sambil membahas si monyet yang jail tadi. Setelah selesai makan kami kembali lagi dikejutkan dengan harga makanan yang sangat mahal, karena lupa menanyakan harganya terlebih dahulu. Dengan perut kenyang kami kembali kepenginapan untuk beristirahat sejenak. Menjelang siang kami keluar mengitari sekitar penginapan, untuk mencari tempat-tempat yang bagus untuk berfoto sebagai kenang-kenangan. Disekitar penginapan kami menjupai air terjun yang sangat indah dan ditengah-tengahnya terdapat jembatan yang menambah keindahan air terjun tersebut. Dan saya tidak lupa untuk mengabadikan moment tersebut dengan berfoto-foto. Karena hari mulai menjelang malam kami kembali kepenginapan dan kembali berendam berendam dikolam air panas karena takut mandi dengan air yang dingin.
Keesokan kami bergegas untuk pulang. Tanpa berpikir panjang kami langsung mencari kendaraan yang beroprasi lebih cepat untuk mencapai terminal
Ketika salah seorang petugasnya datang menghampiri kami, kami pun hanya terdiam dan mencoba pura-pura tidak tahu. Dengan wajah yang seram pak petugas pun berkata, ‘’maaf mas ongkosnya” kami pun bingung, dan salah satu teman saya memberikan ongkos yang kurang tersebut dan sambil berkata,’’pak apa boleh saya membayar sisanya di Bekasi saja pak”. Kami kira pak petugas akan marah dan menurunkan kami ditengah perjalanan, tetapi pak petugasnya hanya tersenyum dan berkata, ‘’Ooo ongkosnya kurang bilang dong’’ dengan sangat keras yang membuat semua para penumpang mendengar dan kami hanya diam dengan wajah penuh malu. Akhir pak petugas pun membolehkan kami untuk tetap menumpang bus dengan ongkos kurang. Bus pun melaju dengan cepat dan akhirnya sampailah ketempat tujuan kami yaitu Bekasi, lalu tiba-tiba pak petugas yang tadi datang dan sambil berkata, ‘’maaf yah mas soal perkataan saya yang kurang sopan saya hanya bercanda”. Dan kami dapat menerimanya dan dapat mengambil sebuah pelajaran, bahwa ada banyak cara seseorang untuk bercanda, akan tetapi tidak tahu apakah sudah membuat orang lain terluka.
Oleh “ Rama Ilham “